Status

 

air mata

Aku tidak pernah setia selain kepada dua hal, kamu dan senja. Aku masih merasa baru saja kamu mencium keningku, sejam yang lalu sebelum matahari terbenam. Dan kamu mencium keningku lagi kala selesai shalat maghrib. Aku semakin mencintaimu setelah setahun kepergianmu. Aku tidak bisa lupa bagaimana kamu menemaniku setiap malam.

Kamu pernah berkata ingin mengajakku ke bulan. Aku tahu kamu berbohong, tapi aku suka kamu bohongi. Karena kamu tidak pernah mengkhianati.

Aku bersedih hari ini, sayang. Sesore tadi ada seorang anak yang berlari menganggu waktuku menunggumu. Ia mengejar layangan. Kau ingat, dulu kau pernah mengejarku yang seperti layangan putus.

Aku yang tidak tahu lagi kemana harus bersandar di tengah kepergian kedua orang tuaku. Menjadi yatim piatu. Dan kamu kemudian datang, menjadi kendali yang erat ketika aku mengarungi hidup dan betapa bahagianya aku ketika kamu menawarkan benang yang amat erat.

Kamu menikahiku.

Tapi lagi,aku menjadi layangan putus. Dan aku enggan menjadi milik siapapun saat ini selain dirimu. Aku akan sabar menanti. Menanti mati demi untuk kembali menjadi milikmu di surga. Doa ku senja ini untukmu, semoga kita lekas bertemu.

Aku hanya sedih, kenapa kita belum sempat memiliki anak sebelum kamu pergi.

Perempuanmu.